Senin, 07 Maret 2011

Khitanan masal desa serang 2011

Khitanan masal desa serang

Kegiatan khitanan masal di desa Serang rutin dilaksanakan tiap tahun dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun 2011 ini pelaksanaan khitanan masal dilaksanakan pada :
hari ahad, tanggal 6 maret 2011 dimulai pada pukul 09.00 WIB - selesai. Khitanan masal kali ini diikuti oleh 13 anak dari lingkungan desa Serang.
Khitanan masal dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Petarukan.











kerangka acuan program yanmed

KERANGKA ACUAN

        I.   I.       PENDAHULUAN
                Pengembangan kesehatan merupakan bagian integral  dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan nasional adalah meningkatkan kesadaran, kamauan dan kemampuan hidip sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggaran berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
                Keberhasilan pembangunan, Khususnya dibidangkesehatan antara lain ditandai dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi telah berhasil diturunkan dan sementara umur harapan ibu rata-rata meningkat secara bermakna. Di Jawa Tengah angka kematian ibu 252/100.000 KH (2005), angka kematian bayi 39/1000 KH (2005), semntara umur harapan hidup rata-rata meningkat dari 65 th pada tahun 2000 menjadi 67,8 tahun 2005 (Profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah)
                Seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya pendidikan masyarakat dalam era globalisasi ini puskesmas dituntut untuk menyediakan pelayanan yang bermutu.
                Puskesmas dapat dikatakan telah bermutu apabila dalam melayani masyarakat telah sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan dan pelanggan merasa puas. Sesuai atau tidaknya puskesmas melaksanakan standar selama ini dilakukan dengan menghitung “Compliance Rate” bagi puskesmas yang telah melaksanakan  Quality Insurence (QA). NAmun bagi puskesmas yang belum melaksanakan QA bias dilakuakn dengan menyebarkan angket kepuasan pelanggan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampai saat ini terdapat berbagai keragaman mutu pelayanan di puskesmas.
                Sehubungan dengan hal tersebutdan mengacu pada pola penilaian akreditsai rumah sakit diterapkan pula penilaian akreditasi untuk puskesmas. Adapun rangkaian kegiatan akreditasi puskesmas meliputi : penilaian akreditasi puskesmas terhadap 7 pokja yang ada ; admen, yanmed, KIA / KB, promkes, P2, kesling, gizi.
Pokja yanmed merupakan salah satu pokja di puskesmas yang dapat di katakana sebagai wajah puskesmas, karena meliputi pelayanan medik dasar yang dimulai dari loket, pemeriksaan kesehatan di PU, laborat, obat, sampai dengan pelayanan selesai.

      II.            TUJUAN
a.       Tujuan Umum
1.       Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat
2.       Meningkatkena kepuasan pelanggan/ konsumen puskesmas.

b.      Tujuan Khusus
1.    Melaksanakan program-program sesuai dengan standart akreditasi puskesmas.
2.    Melaksanakan pembenahan administrasi dan sistim manajemen puskesmas.
3.    Membuat komitmen yang diikuti dan di patuhi oleh seluruh staf  anggota pokja yanmed dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

    III.            SASARAN
Sasaran kegiatan di pokja yanmed, meliputi :
a.    Unit yang ada pada pokja yanmed :
-loket
-PU
-laborat
-obat
b.    Seluruh staf pokja yanmed terlibat sebagai pelaku implementasi sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.
c.     Semua sarana dan prasarana  di lingkup pokja yanmed

    IV.            KEGIATAN
Kegiatan di pokja yanmed mendapat alokasi dana untuk :
1.       Pemenuhan  alat tulis kantor untuk kelengkapan dokumen, pembuatan SOP,  data dinding, data publikasi, dan papan informasi.
2.       Pemenuhan kebutuhan untuk kelengkapan sarana dan prasarana penunjang.
3.       Biaya studi banding untuk pemenuhan dan pemantapan kinerja pokja

      V.            WAKTU PELAKSANAAN
Dimulai sejak diberikan SK tentang pembentukan Tim Akreditasi Puskesmas yang terdiri dari 7 pokja,  didalamnya termasuk pokja yanmed

    VI.            BIAYA
a.     Belanja BAhan Bakar Minyak/Gas untuk studi banding
      -
b.    Belanja ATK
-
c.     Belanja Cetak dan penggandaan
-

d.    Belanja Pemenuhan sarana dan prasarana
-

  VII.            OUT PUT
1.       Pelaksanaan kegiatan di pokja yanmed sesuai dengan  standart akreditasi puskesmas
2.       Ada komitmen dari petugas di pokja yanmed puskesmas memberikan pelayanan  kesehatan yang berkualitas dan yang terbaik.

Materi Penyembuhan Luka

Materi Penyembuhan Luka yang baik
Fase penyembuhan luka

l fase Proses Gejala dan tanda
inflamasi reaksi radang ;
dolor, rubor, kalor, tumor, fungsiolesa

2 proliferasi regenerasi/
fibroplasia jaringan granulasi/kalus tulang
penutupan: epitel/endotel/mesotel

3 penyudahan pematangan dan
perupaan kembali jaringan parut/fibrosis

Tindakan
Pertama dilakukan anestesi setempat atau umum, tergantung berat dan letak luka, serta keadaan penderita. Luka dan sekitar¬nya dibersihkan dengan antiseptik, kalau perlu dicuci dengan air sebelumnya. Bahan yang dapat dipakai ialah larutan yodium povidon 1%, dan larutan klorheksidin 1/2 %. Larutan yodium 3%, atau alkohol 70% hanya digunakan untuk membersihkan kulit di sekitar luka.
Kemudian daerah sekitar lapangan kerja ditutup dengan kain steril dan secara steril dilakukan kembali pembersihan luka dari kontaminan secara mekanis misalnya : pem¬buangan jaringan mati dengan gunting atau pisau (debrideman) clan dibersihkan dengan bilasan, guyuran, atau semprotan cairan NaCI. Akhirnya dilakukan penjahitan de¬ngan rapi. Bile diperkirakan akan terbentuk atau dikeluarkan cairan yang berlebihan, perlu dibuat penyaliran. Luka ditutup de¬ngan bahan yang dapat mencegah lengket¬nya kasa misalnya kasa yang mengandung vaselin, ditambah dengan kasa penyerap, dan dibalut dengan pembalut elastic.

Penanggulangan luka
Sebelum mulai:
  • perhatikan keadaan umum cari kemungkinan cedera lain
  • Penanganan hari pertama: anestesi lokal atau umum
  • pembilasan luka
  • sterilisasi kulit sekitar luka
  • luka dikelilingi dengan kain steril

pembersihan luka (debrideman)
  • kotoran
  • benda asing
  • eksisi jaringan mati
  • eksisi pinggir kulit

hemostasis baik
jahitan primer jika diharapkan penyembuhan primer
biarkan luka terbuka jika diharapkan sanatio primer tertunda
pemasangan penyalir? pembalut?

Amati luka pada hari kedua, ketiga, atau keempat untuk mempertimbangkan:
  • pemasangan penjahitan kulit primer tertunda jika ternyata tidak ada infeksi dan ter¬nyata timbul jaringan granulasi sehat di dasar luka untuk mencapai penyembuhan primer tertunda,
  • biarkan luka terbuka jika ada infeksi atau jaringan granulasi yang tidak kelihatan baik, selanjutnya
  • tunggu epitelisasi permukaan luka dari pinggir (penyembuhan sekunder)

materi flu burung untuk dokter kecil


FLU BURUNG / AVIAN INFLUENZA

Definisi :
Adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia ( zoonosis ).

Penyakit ini menular dari burung /unggas ke burung, dapat juga dari burung ke manusia.
Manusia à manusia  belum ditemukan.

Cara Penularan :
-          Dari kotoran / cairan hidung / mulut unggas yang sakit influenza.
-          Melalui udara yang tercemar virus A (H5N1)

Penyebab :
Virus influenza A à H5N1

Gejala pada manusia :
-          Demam tinggi >38  C
-          Sakit tenggorokan
-          Sakit kepala, nyeri tulang, batuk pilek
-          Dalam waktu singkat à sesak napas
-          Ada riwayat kontak dengan unggas sakit

Gejala pada unggas yang terserang A I:
-          Jengger biru keunguan.
-          Pembengkakan pada muka dan kepala
-          Perdarahan titik pada kaki ayam dan daerah dada
-          Diare, batuk, bersin dan ngorok
-          Kematian terjadi dengan cepat.

Pencegahan :
Dengan TANGGAP FLU BURUNG yaitu 8 pesan kunci :
  1. Jangan sentuh ayam, bebek dan unggas lain yang sakit atau mati.
  2. Cuci pakai sabun tangan dan peralatan masak anda.
  3. Pisahkan unggas dari manusia.
  4. Periksakan ke puskesmas jika ada gejala flu dan demam setelah berdekatan dengan unggas.
  5. Gunakan sarung tangan, penutup hidung dan mulut saat  memegang unggas.
  6. Jangan makan unggas yang sakit atau mati.
  7. Sembelih, bakar, kubur  unggas yang sakit atau mati.
  8. Jangan biarkan anak-anak bermain dengan ungggas.


PENATALAKSANAAN SEDERHANA TUBERKULOSIS ( T B C ) & KUSTA


PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS ( T B C )

TUJUAN :
  • Menyembuhkan pasien
  • Mencegah kematian
  • Mencegah kekambuhan
  • Memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi obat.

Tindakan yang dilakukan  apabila pasien tidak berobat teratur :
  • Dilakukan pelacakan pada pasien.
  • Diskusikan dengan pasien untuk mencari penyebab berobat tidak teratur.
  • Lanjutkan pengobatan sampai seluruh dosis selesai, sesuai dengan kategori penderita apakah termasuk : pengobatan lengkap, meninggal, pindah, defaulter (DO) dan gagal

Penderita dengan  PENGOBATAN LENGKAP
Adalah : pasien yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap tetapi tidak memenuhi persyaratan sembuh atau gagal.
Tindak lanjut : penderita diberitahu apabila gejala muncul kembali supaya memeriksakan diri dengan mengikuti prosedur.

Penderita PINDAH
Adalah : pasien yang pindah berobat ke unit dengan register TB 03 yang lain dan hasil pengobatannya tidak diketahui.
Tindak lanjut : penderita yang ingin pindah, dibuatkan surat pindah dan bersama sisa obat dikirim ke UPK yang baru. Hasil pengobatan penderita dikirim kembali ke UPK asal.

Penderita DEFAULTER ( DO )
Adalah :  pasien yang tidak mengambil obat / tidak berobat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya selesai.
 Tindak lanjut : beri penyuluhan pentingnya berobat secara teratur. Apabila penderita akan melanjutkan pengobatan, lakukan pemeriksaan dahak. Bila positif mulai pengobatan dengan kategori 2, bila negative sisa pengobatan kategori 1 dilanjutkan.

Penderita GAGAL
Adalah : pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.
Tindak lanjut : dilakukan pemeriksaan dahak kemudian pengobatan sesuai kategori.

REFERENSI :
Buku pedoman nasional penanggulangan Tuberkulosis, Departemen Kesehatan Republik Indonesia  20008 

PENATALAKSANAAN KUSTA

TUJUAN :
  • Memutuskan rantai penularan
  • Menyembuhkan penyakit
  • Mencegah terjadinya cacat atau mencegah bertambahnya kecacatan yang sudah ada sebelum pengobatan

Bagi penderita yang tidak datang teratur :
  • Petugas memonitor tanggal pengambilan obat
  • Petugas melacak penderita yang tidak datang mengambil obat untuk mengetahui penyebab ketidakhadiran penderita tersebut, paling lambat sebulan setelah tanggal pengambilan sebelumnya
  • Memotivasi penderita untuk berobat teratur, bila terlambat diobati dapat menimbulkan kecacatan.
  • Mengajarkan cara perawatan diri.

Perawatan diri pada MATA LAGOPTHALMUS
  • Melindungi mata yang tidak tertutup rapat dari angin dan debu serta sinar matahari, contohnya memakai kacamata gelapdan topi, untuk mencegah mata kemerahan dan buta.
  • Lakukan pemeriksaan setiap hari dengan cermin untuk melihat apakah ada mata yang merah.
  • Tariklah kulit di sudut mata ke arah luar dengan jari tangan sebanyak 10 kali setiap latihan, lakukan 3 kali sehari.
  • Waktu tidur, tutup mata dengan kain bersih supaya debu tidak masuk.

Perawatan diri pada JARI TANGAN KONTRAKTUR
  • Latih jari-jari tangan yang bengkok 3 kali sehari, supaya jari-jari tangan tidak menjadi kaku
  • Rendam tangan 3 kali sehari dengan air bersih selama 30 menit.
  • Olesi tangan yang bengkok dengan minyak kelapa yang bersih dalam keadaan basah.
  • Luruskan jari-jari tangan yang bengkok dengan tangan yang lain sebanyak 20 kali tiap latihan, lakukan 3 kali sehari.

Perawatan diri pada JARI KAKI KONTRAKTUR DAN DROOP FOOT
  • Luruskan jari kaki yang bengkok dan latih telapak kaki yang lunglai supaya jari-jari dan sendi tidak kaku serta mempermudah operasi untuk meluruskan jari dan sendi kaki, kalau diperlukan nanti.
  • Rendam kaki dalam air selama 30 menit.
  • Olesi telapak kaki dengan minyak kelapa yang belum dipakai, supaya tidak mudah luka waktu latihan
  • Luruskan jari-jari kaki yang bengkok, selam 4 detik, 3 kali sehari dan sebanyak 20 kali tiap latihan.
  • Untuk kaki yang lunglai lakukan latihan yaitu lingkari telapak kaki yang lunglai dengan handuk atau sarung, dan tarik biarkan selama 4 detik. Lakukan 20 kali setiap kali latihan tiap pagi dan sore.
Perawatan diri pada KAKI YANG MATI RASA DAN ADA LUKA
  • Rendam kaki dengan air sabun 2 kali sehari selam 30 menit.
  • Sambil merendam gosok kulit yang tebal dengan batu apung untuk menjadikan kulit lembut dan tipis.
  • Olesi telapak kaki dengan minyak kelapa bersih dalam keadaan basah.
  • Setiap hari balutlah luka dengan kain bersih, supaya luka tidak mudah kotor.
  • Jangan berjalan jauh, berdiri atau jongkok terlalu lama, hal ini untuk mengurangi tekanan pada luka di bagian kaki.
  • Gunakan tongkat, di sebelah kiri untuk mengurangi tekanan pada luka di telapak kaki kanan atau sebaliknya.
  • Bila luka berbau, panas dan bengkak, istirahatkan sepenuhnya dengan kaki di atas bantal.

Perawatan diri pada KAKI YANG MATI RASA DAN TEBAL
  • Periksalah kaki setiap hari. Bila ada kemerahan, melepuh atau luka ; istirahatkan dan rawatlah luka.
  • Rendamlah kaki setiap hari dengan air bersih dalam ember, selama 30 menit untuk menjadikan kulit lembut.
  • Setelah direndam gosok kulit dengan batu apung untuk menjadikan kulit lembut dan tipis.
  • Olesi dengan minyak kelapa bersih dalam keadaan basah.
  • Selalu pakai alas kaki untuk mencegah luka yanag baru. Pakai sepatu atau sandal dengan bagian dalam yang lembut,.

Perawatan diri pada TELAPAK TANGAN MATI RASA DENGAN LUKA
·         Tiap hari rendamlah tangan dengan air bersih, selam 30 menit.
·         Sambil merendam gosok kulit yang menebal dengan batu apung.
·         Olesi telapak tangan dengan minyak kelapa bersih dalam keadaan basah.
·         Balut luka dengan kain bersih.
·         Istirahatkan tangan yang ada luka, jangan gunakan untuk bekerja.

Perawatan diri pada TELAPAK TANGAN MATI RASA
·         Lindungilan tangan yang mati rasa dari : benda panas, benda kasar, benda tajam untuk mencegah luka.
·         Periksalah telapak tangan setiap hari, bila ada kemerahan, melepuh atau luka, istirahatkan dan rawatlah luka.
·         Rendamlah tangan setiap hari dengan air bersih dlam baskom, selam 30 menit untuk menjadikan kulit lembut.
·         Setelah direndam gosok kulit menebal dengan batu apung untuk menjadikan kulit lembut.
·         Olesi dengan minyak kelapa bersih dlam keadaaan basah.
·         Untuk mencegah luka bungkuslah peralatan yang digunakan setiap hari dengan kain tebal, misalnya tangkai panci yang panas, tangkai cangkul.
·         Jika kebiasaan merokok sulit dihentikan, gunakan pipa saat merokok untuk mencegah jari tangan terluka.

REFERENSI :
Modul pelatihan program kusta untuk UPK, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah 2008